weblogUpdates.ping deddynoer: blog tutorial dan everything http://deddynoer.blogspot.com/ deddynoer tutorial blog dan everything: March 2009

3.16.2009

deddynoer: Tanda Dan Gejala Menopause

Apa yang dimaksud dengan menopause? Seorang wanita disebut memasuki atau mengalami menopause bila yang bersangkutan tidak menstruasi lagi dalam rentang waktu 12 bulan. Usia saat seorang wanita memasuki menopause masih menjadi perdebatan sengit, tapi sebagai pegangan beberapa ahli di bidang menopause memberi ancer ancer umur antara 45 sampai 55 tahun.

Lalu apa yang terjadi saat wanita memasuki masa menopause? Untuk diketahui, gejala dan tanda menopause yang dialami seorang wanita sifatnya sangat individual. Bagi wanita yang tahan banting, mereka tidak akan terlalu merasakan gejala saat memasuki masa menopause, sebaliknya yang agak ‘perasa’ akan merasakan keluhan hebat baik fisik maupun mental. Beberapa tanda dan gejala tersebut antara lain :

Perdarahan
Perdarahan disini adalah perdarahan yang keluar dari vagina. Tidak seperti menstruasi yang datangnya teratur, perdarahan yang terjadi pada wanita menopause tidak teratur. Gejala ini terutama muncul pada saat permulaan menopause. Perdarahan akan muncul beberapa kali dalam rentang beberapa bulan untuk kemudian berhenti sama sekali. Karena munculnya pada masa awal menopause, gejala ini sering disebut gejala peralihan.

Rasa panas dan keringat malam
Rasa panas sering dialami wanita yang memasuki masa menopause. Perasaan ini sering dirasakan mulai dari wajah menyebar ke seluruh tubuh. Rasa panas ini sering disertai dengan warna kemerahan pada kulit dan berkeringat. Perasaan ini sering terjadi selama 30 detik sampai dengan beberapa menit. Meskipun penjelasan tentang fenomena ini belum diketahui dengan pasti namun diduga terjadi akibat dari fluktuasi hormon estrogen. Seperti diketahui, pada saat menopause, kadar hormon estrogen dalam darah akan anjlok secara tajam sehingga berpengaruh terhadap beberapa fungsi tubuh yang dikendalikan oleh hormon ini.

Sampai saat ini belum ditemukan metode untuk memperkirakan pada usia berapa penomena ini akan muncul dan kapan akan berakhir. Rasa panas ini bahkan sudah terjadi sebelum seorang wanita memasuki masa menopause. Gejala ini akan menghilang dalam 5 tahun pada sekitar 80% wanita, sisanya akan terus mengalaminya sampai dengan 10 tahun.

Sialnya, disamping rasa panas dan kemerahan, penderitaan wanita yang sedang menopause juga ditambah dengan keringatan di malam hari. Gejala ini tentu akan menganggu tidur yang menyebabkan wanita yang mengalaminya akan selalu kurang tidur.

Gejala pada vagina
Gejala pada vagina muncul akibat dari perubahan yang terjadi pada lapisan dinding vagina. Vagina menjadi kering dan kurang elastis akibat dari penurunan kadar estrogen. Selain itu muncul pula rasa gatal pada vagina dan yang lebih parah adalah rasa sakit saat berhubungan seksual. Perubahan pada vagina ini juga mengakibatkan wanita menopause rentan terhadap infeksi vagina.

Gejala perkemihan
Perubahan yang terjadi pada lapisan vagina juga terjadi pada saluran urethra. Urethra adalah saluran yang menyalurkan air seni dari kandung kemih ke luar tubuh. Saluran urethra juga akan mengering, menipis dan berkurang keelastisannya akibat dari penurunan kadar estrogen. Perubahan ini akan menyebabkan wanita menopause rentan terkena infeksi saluran kencing, selalu ingin kencing dan ngompol.

Gejala emosional dan kognitif
Wanita yang akan memasuki masa menopause sering mengalami gejala emosional dan kognitif yang bervariasi. Gejala ini antara lain, kelelahan mental, masalah daya ingat, lekas marah, dan perubahan mood yang berlangsung cepat. Sangat sulit untuk mengetahui gejala yang manakah yang dipengaruhi oleh perubahan hormon. Perubahan emosional ini terkadang tidak disadari oleh wanita yang sedang menopause sehingga perlu pendekatan khusus untuk masalah ini. Pendekatan ini untuk meyakinkan wanita tersebut atas apa yang sedang diderita. Keringat dingin yang muncul juga memberi kesan kelelahan fisik akibat dari kurang tidur.

Perubahan fisik yang lain
Perubahan fisik lainnya antara lain perubahan distribusi lemak tubuh yang mana pada wanita menopause lemak akan menumpuk pada pinggul dan perut. Perubahan tekstur kulit, kerutan kulit, dan terkadang disertai dengan jerawat.

Setelah sekian lama membahas tubuh manusia yang segar segar, tidak apa khan sekali sekali membahas yang sudah uzur. Kita tidak bisa menutup mata, kelak kita pasti akan mengalaminya.

disadur dari : http://www.blogdokter.net

Read More......

deddynoer: Menopause Pada Laki Laki

Selama ini banyak yang beranggapan bahwa menopause merupakan problem yang menghinggapi kaum hawa pada periode usia tertentu, padahal menopause juga bisa dialami oleh laki laki pada periode usia yang sama. Menopause pada laki laki atau lebih dikenal dengan istilah andropause perlu diketahui oleh setiap laki laki sejak dini agar mereka lebih memahami problem yang akan menghinggapi kehidupan mereka kelak.

Andropause umumnya mulai terjadi pada rentang usia antara 50 sampai 60 tahun. Gejala dan tanda yang muncul pada andropause sangat mirip dengan apa yang terjadi pada menopause.

Tidak seperti menopause yang mana produksi seluruh hormon kewanitaan terhenti secara tiba tiba, pada andropause penurunan produksi hormon laki laki hanya terjadi pada produksi hormon testoteron. Dampak dari penurunan hormon inilah yang nantinya akan menimbulkan gejala pada laki laki yang mengalami andropause.

Apa saja gejala andropause?
Beberapa gejala yang timbul pada andropause, mirip dengan apa yang terjadi pada menopause, seperti kelelahan, infertilitas, rasa panas pada kulit, dan mood yang berubah ubah.

Gejala dan tanda yang lainnya yaitu gangguan atau disfungsi ereksi, hilangnya nafsu seksual, depresi dan kecemasan. Secara psikis, laki laki yang mengalami andropause tidak lagi bernafsu untuk mengejar karir dan kekuasaan tetapi mereka lebih mencurahkan pikirannya kepada keluarga dan teman teman.

Laki laki andropause akan mengalami kerontokan pada rambut di ketiak, penurunan gairah seksual, buah zakar yang makin mengecil, impotensi, selalu merasa lelah, penurunan kekuatan otot, penurunan ukuran otot, penurunan densitas tulang, dan penurunan jumlah sperma.

Bagaimana perawatan laki laki dengan andropause?
Karena gejala andropause terjadi akibat dari penurunan produksi hormon testoteron maka pengobatan gejala yang timbul lebih ditekankan kepada penggantian hormon yang kurang tersebut. Terbukti bahwa penggantian hormon ini secara signifikan mampu mengurangi gejala yang timbul pada laki laki andropause.

Disamping pengobatan dengan hormon, untuk mendapatkan hasil pengobatan yang lebih bagus, maka sangat dianjurkan bagi pasien yang melakukan terapi hormon pengganti testoteron untuk lebih rileks, istirahat yang cukup, teratur berolah raga, makan makanan yang bergizi, dan menghentikan kebiasaan merokok serta minum minuman keras.

Perlu diingat bahwa pengobatan dengan testoteron pengganti ini tidak untuk mengobati andropause tetapi lebih kepada mencegah terjadinya gejala yang timbul akibat dari andropause. Segeralah berkonsultasi ke dokter anda jika anda mengalami salah satu dari gejala diatas.

disadur dari: http://www.blogdokter.net

Read More......

3.11.2009

deddynoer: Membangun Profil Keluarga yang Merdeka dari Narkoba

BAPAK dan Ibu Atmo sedang bingung. Novi, putri mereka, kedapatan sedang teler di rumah temannya setelah menggunakan narkoba. Mereka tidak percaya putri mereka yang dulu begitu lucu dan lugu sekarang telah menjadi pecandu narkoba. Keadaan makin buruk karena setelah itu mereka saling menyalahkan. Sang istri menyalahkan suami karena tidak pernah di rumah dan terlalu sibuk dengan pekerjaan. Sang suami menyalahkan istri yang tidak mendukung upayanya untuk mendapatkan uang dengan bekerja. Istri dianggap tidak mampu mengontrol dan mendidik anak. Karena kesal dengan pertengkaran yang kerap terjadi di rumah, Anto anak laki-lakinya memutuskan untuk kabur dari rumah. Bapak dan Ibu Atmo makin bingung dibuatnya.

Dalam kasus penyalahgunaan narkoba, keluarga kerap menjadi pihak yang paling terakhir tahu tentang hal ini. Biasanya reaksireaksi emosional senantiasa menyertai kejadian seperti itu. Bisa marah, sedih, heran, atau kaget. Bayangkan jika peristiwa tersebut dialami keluarga kita. Reaksi-reaksi seperti apa yang akan kita tampilkan? Sanggupkah kita menerima kenyataan ini? Apakah ada cara agar kita bisa terhindarkan dari peristiwa-peristiwa seperti itu? Bagaimana membentuk sebuah keluarga yang baik yang anggota-anggotanya punya rasa memiliki dan bertanggung jawab baik kepada dirinya sendiri maupun untuk keluarganya?

Keluarga dan Narkoba
Riset protektif yang dilakukan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) pada 2005 menemukan sejumlah faktor yang membuat seseorang tidak menggunakan narkoba. Faktor-faktor tersebut berupa faktor internal dan eksternal. Pada faktor eksternal, ada profil keluarga tertentu yang ditemukan pada bukan pecandu, tapi tidak ditemukan pada pecandu. Diduga, profil keluarga itu yang bisa menjadi faktor protektif (pencegah) seseorang untuk menyalahgunakan narkoba.

Profil yang digambarkan dari riset tersebut adalah sebuah keluarga yang anggota-anggota keluarganya (khususnya orang tua) saling membantu untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah anak yang sulit maupun menyelesaikan masalah-masalah pribadi. Pada keluarga ini, orang tua memantau kegiatan anak dan memberi kesempatan untuk bertukar pikiran dengan anak. Antaranggota keluarga saling memerhatikan dan jarang ada pertengkaran antar anggota. Orang tua memiliki waktu khusus bersama anak (umumnya di Sabtu atau Minggu) dan jarang memberi hukuman pada anak.

Namun, perlu dicatat bahwa hasil penelitian ini hendaknya tidak dijadikan acuan baku. Artinya jika kita tidak pernah membantu anak menyelesaikan pekerjaan sekolah yang sulit, tidak bisa langsung disimpulkan anak kita terkena narkoba. Atau sebaliknya, jika saya membantu anak menyelesaikan persoalan pribadinya, pasti ia tidak akan terkena narkoba. Masih ada faktor lain yang berperan.

Model keluarga
Lalu seperti apa bentuk nyata profil keluarga seperti itu? Harus diakui dalam situasi sekarang tidak mudah untuk mencari contoh keluarga seperti itu. Entah kenapa di kepala ini yang langsung muncul adalah keluarga Cosby. Ya, ini sebuah keluarga rekaan di televisi tahun 80-an. Sungguh menyenangkan menyaksikan pola interaksi yang ada dalam keluarga tersebut. Terasa betul kehangatan antaranggota keluarga. Problem dalam keluarga tetap ada, tapi dapat diselesaikan dengan humor dan kedamaian. Untuk Anda yang kangen dengan tayangan itu, masih bisa dilacak di Youtube.com. Pertanyaan untuk kita berikutnya adalah mungkinkah keluarga seperti ini kita ciptakan atau kita usahakan? Adakah patokan-patokan tertentu untuk membangun keluarga mengingat salah satu faktor pencegah penyalahgunaan narkoba adalah keluarga?

Stephen Covey dalam bukunya 7 Habits for Highly Effective Family menganjurkan tujuh kebiasaan untuk menciptakan keluarga yang efektif. Ia mengajak keluarga- keluarga untuk membangun kebiasaan-kebiasaan tertentu yang pada akhirnya bisa membentuk sebuah keluarga yang baik. Covey sangat meyakini keluarga efektif bisa diupayakan melalui pembentukan karakter dari setiap anggota keluarga. Sementara itu, karakter sendiri dapat dibentuk dengan menjalankan sejumlah kebiasaan (habits) secara berkesinambungan. Ia mengatakan, "Siapa menabur gagasan akan menuai perbuatan, siapa menabur perbuatan akan menuai kebiasaan, dan siapa menuai kebiasaan akan menuai karakter."

Sebuah keluarga, menurut Covey, dapat diibaratkan sebuah pesawat yang sedang menjalani sebuah rute penerbangan dari sebuah bandara menuju bandara tertentu. Sebelum pesawat tinggal landas, pilot telah memiliki rencana penerbangan (flight plan). Mereka telah mengetahui harus berada di jalur penerbangan mana dan menuju ke arah mana. Pada kenyataannya, tidak seluruh rencana tersebut dapat dijalankan. Kadang-kadang gangguan angin, tekanan udara, cuaca hujan, dan sebagainya dapat menyebabkan pesawat tersebut harus keluar dulu dari jalurnya dan melakukan sejumlah penyesuaian. Namun, pesawat tetap akan mengarah pada tujuannya semula. Keberadaan tujuan (yang diistilahkan Covey sebagai vision) merupakan kunci penting untuk membentuk keluarga efektif.

Seperti juga pesawat tadi, keluarga- keluarga kerap keluar dari jalur dan dari rencana-rencana yang telah dibuat sebelumnya. Namun jika keluarga tersebut telah memiliki suatu tujuan, keluarga tersebut akan tetap terarah pada tujuannya. Di sini kita tidak perlu terlalu khawatir karena, menurut Covey, 90% keluarga pernah keluar dari jalur. Yang perlu lebih kita waspadai adalah karena kebanyakan keluarga tidak mempunyai tujuan.

Dalam kerangka itulah, Covey menganjurkan keluarga-keluarga untuk menjalankan tujuh kebiasaan guna membentuk keluarga efektif. Kebiasaan itu akan membantu keluarga untuk memiliki sebuah tujuan dan senantiasa ingat untuk kembali kepada jalur semula manakala kita telah menyimpang cukup jauh. Kebiasaan- kebiasaan itu akan memunculkan harapan-harapan baru manakala keluarga kita sedang kesusahan.

Kebiasaan yang dimaksud Covey di sini mencakup pengetahuan (tentang apa yang dan mengapa dilakukan), keinginan untuk melakukan, dan keterampilan (tahu bagaimana melakukannya). Memiliki pengetahuan untuk melakukan sesuatu, tapi tidak punya keinginan dan tidak memiliki keterampilan tentu tidak akan menghasilkan apa-apa, dan demikian seterusnya. Ketiga hal itu tidak bisa dilepaskan satu sama lain. Misalnya saja kita tahu kita harus mendengarkan (listening) anak kita dan kenapa itu penting. Kita punya keinginan kuat untuk mendengarkan. Namun, bila kita tidak punya keterampilan untuk mendengarkan, sia-sia saja.

Tujuh kebiasaan
Ada orang yang langsung menampilkan reaksi tertentu manakala ia mendapat rangsangan tertentu. Misalnya, selalu menampilkan reaksi marah dan (sering diucapkan sebagai marah balik) pada waktu dimarahi, senantiasa mengomel pada waktu anak melaporkan nilai jelek. Biasanya mereka akan mengatakan, "Saya begini karena Anda (atau orang lain) melakukan hal yang tidak menyenangkan kepada saya." Benarkah demikian? Benarkah reaksi kita ditentukan stimulus apa yang diberikan orang lain kepada kita?

Hal itu yang disadari Covey. Menurutnya, sebagai manusia kita memiliki tanggung jawab (responsibility) terhadap hidupkita. Responsibility menurut Covey berasal dari kata response danability. Jadi, kita sebenarnya memiliki kemampuan untuk memilih respons mana yang ingin kita tampilkan dalam situasi tertentu. Kita bukan budak dari kondisi ataupun stimulus.

Kembali pada contoh di atas, sesungguhnya kitalah yang memilih respons untuk marah atau tidak marah pada waktu kita sedang dimarahi orang lain. Kita bisa memilih untuk tidak mengomel atau tetap merasa nyaman pada waktu ada orang yang berbuat tidak enak kepada kita. Jika kita sadar bahwa kita memiliki kemerdekaan untuk memilih respons apa yang ingin kita tampilkan dalam sebuah situasi, kita sudah mengembangkan kebiasaan pertama yaitu jadilah proaktif (be proactive).

Salah satu hal yang bisa membedakan orang proaktif dengan orang reaktif adalah bahasa yang mereka gunakan. Bahasa orang reaktif misalnya, "Tidak ada lagi yang bisa saya lakukan, saya memang sudah begitu dari dulu, saya harus..." Sementara itu, orang proaktif menggunakan bahasa, "Mari kita lihat alternatif lain, saya mau mencoba pendekatan yang lain, saya memilih untuk..."

Covey menyarankan untuk tidak bersikap reaktif (berdasarkan emosi atau kondisi sesaat saja). Keluarga- keluarga perlu menyadari perilaku yang ditampilkan dalam keluarga sebenarnya bukan korban keadaan (condition), melainkan sebuah pilihan (decision).

Kebiasaan itu dapat ditumbuhkan di dalam keluarga, misalnya dengan tidak ikut-ikutan membicarakan seseorang yang tidak hadir pada waktu pembicaraan terjadi, meminta maaf jika melakukan kesalahan, dan tidak menyontek meskipun tidak belajar. Kebiasaan kedua adalah memulai segala sesuatu dengan gambaran hasil akhir (begin with the end in mind) yang jelas. Dari sini kita bisa membuat langkahlangkah apa yang akan kita lakukan untuk mencapai hal tersebut. Itu akan membuat perilaku kita lebih efisien dan terarah. Hasil akhir (end in mind) dapat terpusat pada berbagai hal seperti keluarga, pasangan, uang, pekerjaan, agama, dan kenikmatan yang kita anggap penting buat kita.

Covey menganjurkan sebuah cara guna menemukan end in mind bagi hidup kita masing-masing. Caranya adalah membayangkan apa yang kita ingin orang lain ucapkan tentang kita pada waktu upacara pemakaman kita. Apakah kita akan dikenang sebagai seseorang yang sangat perhatian pada keluarga, pekerja keras yang jujur, atau sebagai seseorang yang jahat, koruptor, atau penjahat kelas kakap.

Membuat rumusan tentang keluarga seperti apa yang ingin kita bentuk bisa menjadi sebuah cara untuk membangun keluarga efektif. Kita juga bisa membiasakan setiap anggota keluarga untuk selalu memiliki end in mind yang jelas sebelum melakukan sesuatu. Selain itu, kita juga perlu mengingatkan setiap anggota keluarga apakah perilaku yang ditampilkan mendukung pencapaianend in mind yang telah dicanangkan.

Kebiasaan ketiga adalah dahulukan hal-hal yang penting (put first things first). Hal yang penting adalah hal yang memang memiliki kaitan erat dengan tujuan keluarga. Di luar itu boleh diturunkan prioritasnya. Sebaiknya kita memang memikirkan hal-hal apa yang penting buat keluarga kita. Misalnya ada seorang kawan dekat yang mengatakan hal penting bagi dia adalah keluarga. Karena itu, bekerja keras dianggapnya sudah memberikan yang terbaik bagi keluarga, Namun, dia bekerja tidak kenal waktu sehingga keluarganya telantar. Memang dia menghasilkan banyak uang, tapi bukan itu semua yang diharapkan keluarganya. Mereka mengharapkan kawan tersebut hadir di rumah dan bercengkerama dengan keluarga. Apakah benar kawan kita ini sudah mengutamakan keluarganya?

Pada titik ini, klarifikasi terhadap hal yang dianggap utama menjadi penting. Apa yang dianggap sebagai hal utama oleh seorang anggota keluarga belum tentu selaras dengan hal utama anggota keluarga yang lain. Coba bayangkan bagaimana bisa seorang anak menghabiskan waktu 7 jam sehari di depan televisi, tapi hanya 5 menit yang dihabiskan bersama ayahnya.

Saran yang diberikan Covey untuk bisa mendahulukan yang utama adalah membangun kebiasaan membuat rencana. Duduk bersama pasangan dan anak, merencanakan dua bulan ke depan mau melakukan apa (mengunjungi keluarga lain, mempersiapkan ulang tahun, berlibur, ke mal, nonton bareng, atau apa pun). Pastikan anak-anak diberi kesempatan untuk memberikan ide-idenya. Saran lain adalah komit terhadap acara-acara keluarga, rencanakan rapat atau aktivitas harian Anda dengan baik. Juga, sediakan waktu untuk pertemuan satu lawan satu dengan tiap anggota keluarga secara bergilir.

Keempat adalah berpikir menang - menang (think win-win). Hindari cara berpikir untuk menang- kalah atau kalah-kalah. Di sini, perlu kreativitas untuk mencari solusi-solusi yang bisa membuat seluruh pihak merasa menang dalam penyelesaian masalah. Perlu diingat, tidak ada seorang pun yang suka mengalami kekalahan. Covey menuturkan sebuah kisah beberapa anak yang baru saja kehilangan ayah dan ibu mereka karena kecelakaan pesawat. Tidak lama setelah itu, mereka ribut memperebutkan benda- benda yang bisa membuat mereka memiliki kenangan akan orang tua mereka. Mereka tidak mau saling mengalah, mendahulukan kepentingan pribadi, dan lupa mereka adalah satu keluarga. Mereka akhirnya bisa menyelesaikan masalah mereka setelah menggunakan pendekatan menang- menang dengan menyadari hubungan persaudaraan jauh lebih penting.

Salah satu hal yang bisa membuat seseorang berpikir menangmenang adalah mentalitas berkelimpahan (abudance mentality). Tiap anggota keluarga tidak hanya berbicara tentang saya, tapi tentang kita. Selain itu, tiap anggota juga perlu diajak untuk melihat gambar yang lebih besar (the big picture) dari persoalan yang tengah terjadi. Covey menganjurkan cara-cara praktis untuk menanamkan pola pikir menangmenang itu kepada anak-anak. Misalnya dengan mengajak anak berjalan-jalan ke taman dan pantai. Bicarakan betapa mengagumkannya matahari dan betapa matahari itu tersedia cukup untuk setiap orang. Ajak anak melakukan permainan dan tekankan bahwa menang bukan segala-galanya.

Keluarga dengan pendekatan menang-kalah akan menciptakan atmosfer yang kurang baik sehingga tidak terjadi relasi yang hangat di dalamnya. Padahal suasana keluarga yang akrab dan bersahabat merupakan salah satu faktor pencegah penyalahgunaan narkoba.

Kebiasaan kelima adalah berusahalah terlebih dahulu untuk mengerti, baru kita akan dimengerti (seek first to understand, then to be understood). Kebiasaan itu penting karena para anggota keluarga kadang-kadang tidak menyadari apa yang mereka lihat, pikir, atau rasakan belum tentu sama dengan apa yang dilihat, dipikir, atau dirasakan anggota yang lain. Persepsi memegang peranan penting di sini. Dalam interaksi orangtua-anak, perbedaan persepsi sering kali menimbulkan persoalan. Dalam beberapa kasus, berujung pada penggunaan narkoba.

Menurut Covey, kunci utama untuk bisa mengatasi perbedaan persepsi itu adalah kerelaan untuk mau memahami orang lain. Dengan tegas ia mengatakan, "When you understand, you donít judge." Lebih jauh, ia mengatakan daripada mengharapkan orang lain untuk memahami kita terlebih dahulu, lebih berguna jika kitalah yang terlebih dahulu coba memahami orang lain. Tingkah laku kunci di sini adalah dengan mengembangkan keterampilan mendengarkan dengan empati. Untuk bisa mendengarkan dengan empati, Covey menyarankan kita untuk berperan sebagai penerjemah yang andal dalam proses komunikasi sehari-hari. Penerjemah yang andal akan mendengarkan setiap perkataan dengan sepenuh hati karena ia harus melakukan penerjemahan.

Covey mengajak kita untuk melakukan refleksi pada anggota keluarga kita. Apakah semua suara anggota keluarga sudah didengarkan? Apakah ada yang merasa tidak dipahami? Adakah yang merasa diperlakukan secara tidak adil? Dengan melakukan diskusi seperti itu, kita bisa membangun kebiasaan untuk memahami orang lain. Itu juga salah satu faktor pencegah penyalahgunaan narkoba. Remaja yang kurang merasa dipahami orang tuanya akan berpaling mencari tempat lain dan paling mudah adalah pada teman sepermainannya. Di sini, mereka akan merasa lebih dipahami dan didengarkan.

Pada beberapa kasus ekstrem, mereka bahkan rela mengikuti tekanan kelompok untuk tetap bisa berada di dalam kelompok yang mampu memahami mereka. Jika tekanan kelompok mengarah pada hal positif, kita akan sangat bersyukur, namun jika tekanan mengarah ada penyalahgunaan narkoba, kita perlu sangat waspada.

Kebiasaan keenam adalah sinergi (synergy). Berdasarkan kelebihan dan kekurangan setiap anggota keluarga, kita bisa membentuk sebuah kesatuan yang lebih kuat. Hal itu mirip dengan perumpamaan sapu lidi yang lebih kuat jika bersama-sama daripada batang lidi sendiri-sendiri. Dalam sinergi, tiap anggota keluarga meyakini perbedaan yang ada di antara anggota merupakan kekuatan dan bukan kelemahan. Sinergi bukan hanya kerja sama tim, melainkan sebuah kerja sama tim yang sangat kreatif. Hal-hal yang sebelumnya tidak terpikirkan menjadi ada dalam proses sinergi. Pernikahan sendiri sebenarnya sebuah perwujudan nyata dari sinergi. Orang tua yang tidak sejalan dalam mendidik anak bisa melemahkan sinergi dan hal itu rentan terhadap penyalahgunaan narkoba.

Membangun sinergi dalam keluarga dapat dilakukan melalui hal-hal kecil, seperti meminta anak-anak secara bersama-sama membuat poster keluarga, mencuci mobil bareng, dan membersihkan rumah pada waktu pembantu mudik.

Kebiasaan ketujuh diistilahkan dengan mengasah gergaji (sharpen the saw). Keluarga diharapkan melakukan hal-hal yang bisa membuat keenam kebiasaan tadi terus berlangsung. Janganlah kita seperti orang yang terus memotong pohon dengan gergaji tumpul dan mengatakan tidak ada waktu untuk mengasah gergajinya. Setiap keluarga disarankan untuk selalu melakukan pembaruan. Pembaruan, menurut Covey, sebaiknya dilakukan pada empat area yaitu fisik, sosial emosional, mental, dan spiritual. Misalnya saja dengan olahraga bareng, menentukan sasaran untuk aset finansial dan barang, saling memuji, bersantai bersama, belajar hal-hal baru bersama, saling berbagai cerita atau pengalaman unik, berdoa bersama, dan membuat komitmen baru.

Pola berulang dalam pembaruan bisa menjadi dasar terbentuknya tradisi dalam keluarga. Tradisi keluarga merupakan sebuah cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan perasaan kompak, didukung, dan dipahami anggota keluarga yang lain.

Membangun keluarga seperti itu memang bukan perkara mudah, tapi sangat layak untuk dicoba. Tidak perlu 100% sama. Diharapkan, dengan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan seperti itu, Anda sudah berperan dalam mencegah anggota keluarga kita terkena pengaruh buruk narkoba. Lebih baik cegah sekarang daripada menyesal kemudian.

Penulis : P Bobby Hartanto MPsi Praktisi Quantum Learning dan Pemerhati Masalah Remaja
Disadur: http://mediaindonesia.com

Read More......

3.02.2009

deddynoer: List of Indonesian Party for Election 2009

For the 2009 general elections, voters will be required to mark their choice with ink rather than perforate it with a nail, as in the last elections. Indonesia Election 2009 will come soon. And here is the list of Indonesian Paty for Election 2009, they are:

1. PARTAI HATI NURANI RAKYAT / HANURA
Office DPP
Address : Jl. Diponegoro No. 1 Menteng,
Central Jakarta 10310.
Telephone : 021-31935334
Facsimile : 021-3922054

2. PARTAI KARYA PEDULI BANGSA
Office DPP
Address : Jl. Cimandiri No. 30 Cikini Menteng
Central Jakarta 10330
Telephone : 021-31927421
Facsimile : 021-31937417

3. PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA
Office DPP
Address : Jl. Imam Bonjol No. 44 Menteng,
Central Jakarta.
Telephone : 021-3149355, 91263047, 98284904
Facsimile : 021-3905447, 7251966

4. PARTAI PEDULI RAKYAT NASIONAL
Office DPP
Address : Jl. Pahlawan Revolusi No.148
Pondok Bambu, East Jakarta.
Telephone : 021-86600284,86613922
Facsimile : 021-86600230

5. PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA
Office DPP
Address : Jl. Brawijaya IX No. 1 Kebayoran Baru
South Jakarta 12160
Telephone : 021-72795478
Facsimile : 021-7395154

6. PARTAI BARISAN NASIONAL
Office DPP
Address : Jl. Gunawarman No. 32 Kebayoran Baru
South Jakarta 12180
Telephone : 021-7269588, 7269635, 72669588
Facsimile : 021-7243081

7. PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA
Office DPP
Address : Jl. Anggrek Rosliana No. F 58
Kel. Kemanggisan Kec. Palmerah
North Jakarta 12180
Telephone : 021-5367538
Facsimile : 021-5491975

8. PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
Office DPP
Address : Jl. Mampang Prapatan Raya No.98 D, E, F
Jakarta 12720
Telephone : 021-7995425
Facsimile : 021-7995433

9. PARTAI AMANAT NASIONAL
Office DPP
Address : Rumah PAN Jl. Warung Buncit Raya No.17
South Jakarta
Telephone : 021-7975588
Facsimile : 021-7975632

10. PARTAI PERJUANGAN INDONESIA BARU
Office DPP
Address :Jl Tengku Cik Ditiro No. 31, Menteng,
Central Jakarta 10310
Telephone : 021- 3107058, 31902326

11. PARTAI KEDAULATAN
Office DPP
Address :Jl Letjen Suprapto No.86
Central Jakarta
Telephone : 021- 4211819, 4224884
Facsimile : 021-4226226

12. PARTAI PERSATUAN DAERAH
Office DPP
Address :Jl. Prof. Dr. Satrio No. 18C
Kuningan South Jakarta
Telephone : 021-5273250

13. PARTAI KEBANGKITAN BANGSA
Office DPP
Address : Jl. Kalibata timur No.12
South Jakarta
Telephone : 021- 7974353
Facsimile : 021- 7974263

14. PARTAI PEMUDA INDONESIA
Office DPP
Address : Pemuda Graha Mas Blok AB No.3
Jakarta 13220
Telephone : 021-47882581
Facsimile : 021-47882582

15. PARTAI NASIONAL INDONESIA MARHAENISME
Office DPP
Address : Jl. Gudang Peluru Raya B1 No.7B
Kebon Baru Tebet South Jakarta
Telephone : 021- 83795157
Facsimile : 021- 83795157

16. PARTAI DEMOKRASI PEMBARUAN
Office DPP
Address : Jl. Sisingamaraja No. 21, Kebayoran Baru
South Jakarta 12120
Telephone : 021-7264705, 7253151, 7208868
Facsimile : 021-7208374, 7262867

17. PARTAI KARYA PERJUANGAN
Office DPP
Address : Jl. Buncit Raya 9B
South Jakarta
Telephone : 021-98581945, 71116000
Facsimile : 021-7993064

18. PARTAI MATAHARI BANGSA
Office DPP
Address : Jl. Bukit Duri Tanjakan Kav.7
TebetSouth Jakarta
Telephone/Facsimile : 021-83785159,68860381
Facsimile : 021-83785159

19. PARTAI PENEGAK DEMOKRASI INDONESIA
Office DPP
Address : Jl. Letjen Suprapto NO. 226
Cempaka Putih, Central Jakarta
Telephone/Facsimile : 021-42803281
Facsimile : 021-4200838

20. PARTAI DEMOKRASI KEBANGSAAN
Office DPP
Address : Jl. Pejaten Barat No.30
Jakarta 12510
Telephone/Facsimile : 021-7804654
Facsimile : 021-

21. PARTAI REPUBLIK NUSANTARA (RepublikaN)
Office DPP
Address : Jl. Perintis Kemerdekaan Komp. PerOfficean
Pulomas Blok VI No.1 East Jakarta
Telephone/Facsimile : 021-
Facsimile : 021-

22. PARTAI PELOPOR
Office DPP
Address : Jl. Pegangsaan Timur 17 A,
Cikini, Central Jakarta
Telephone/Facsimile : 021-
Facsimile : 021-

23. PARTAI GOLONGAN KARYA
Office DPP
Address : Jl. Anggrek Nelly Murni XI A
Slipi, North Jakarta
Telephone/Facsimile : 021-5302222
Facsimile : 021-5303380

24. PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
Office DPP
Address : Jl. Diponegoro No.60
Jakarta 10310
Telephone/Facsimile : 021-31936338, 31926164
Facsimile : 021-3142558

25. PARTAI DAMAI SEJAHTERA
Office DPP
Address : Jl. Tirtayasa Raya No. 20 Kebayoran Baru
South Jakarta, 12160
Telephone/Facsimile : 021- 7220725
Facsimile : 021- 7250953

26. PARTAI NASIONAL BENTENG KERAKYATAN INDONESIA
Office DPP
Address : Jl. Penjernihan I No.50
Jakarta 10210
Telephone : 021-5739550/51
Facsimile : 021-573519

27. PARTAI BULAN BINTANG
Office DPP
Address : Jl. Raya Pasar Minggu KM 18 No.1
South Jakarta
Telephone : 021- 79180734,7992375
Facsimile : 021- 79180765

28. PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN
Office DPP
Address : Jl. Lenteng Agung
South Jakarta
Telephone : 021- 79180734,7992375
Facsimile : 021- 79180765

29. PARTAI BINTANG REFORMASI
Office DPP
Address : Jl. KH. Abdullah Syafei No. 2
Tebet, South Jakarta
Telephone : 021-8311715

30. PARTAI PATRIOT
Office DPP
Address : Jl. Lansat III/7 Kebayoran Baru,
South Jakarta 12130
Telephone : 021- 7261522,72795566

31. PARTAI DEMOKRAT
Office DPP
Address : Jl. Pemuda No.712
East Jakarta 12130
Telephone : 021-4755146
Facsimile : 021-4757975

32. PARTAI KASIH DEMOKRASI INDONESIA
Office DPP
Address : Graha INKUD Lt.6 Buncit Raya Kav18-20
Pejaten, South Jakarta 12510
Telephone : 021- 79190359,92574847.92022900,32269269
Facsimile : 021- 7919059

33. PARTAI INDONESIA SEJAHTERA
Office DPP
Address : Jl. Slamet Riyadi No.19 Matraman
East Jakarta
Telephone : 021-8513890,8512690

34. PARTAI KEBANGKITAN NASIONAL ULAMA
Office DPP
Address : Jl. Kramat Raya No.19
Central Jakarta 10430
Telephone : 021-31923717
Facsimile : 021-3905686

35. Partai Aman Aceh Sejahtera
Office DPP :
Kantor DPN PAAS
Jl Teuku Nyak Arief, No 159, Banda Aceh

36. Partai Daulat Aceh
Office DPP :
Kantor DPN PDA
Jl Tengku Iskandar, Desa Lambhuk, Banda Aceh

37. Partai Suara Independen Rakyat Aceh
Office DPP :
Kantor DPP Partai SIRA
Jl Teuku Nyak Arief No 110, Banda Aceh

38. Partai Rakyat Aceh
Office DPP :
Kantor DPP PRA,
Jl. T Iskandar No 174
Desa Lamgeulumpang, Ulee Kareng, Banda Aceh

39. Partai Aceh
Office DPP :
Kantor DPP Partai Aceh,
Jl Tgk Imam Al-Asyi Luengbata, No 48 Banda Aceh

40. Partai Bersatu Aceh
Office DPP :
Kantor DPP PBA,
Jl Gabus No 6, Kuta Alam, Banda Aceh

41. Partai Merdeka
Office DPP
Kantor DPP Partai Merdeka,
Jl. Mampang Prapatan XII No. 6 Jakarta selatan,
Telp. (021) 7991439
FAX: (021) 7991439

42. Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia
Office DPP :
Kantor DPP PPNUI,
Jl. KH. Abdullah Syafi’i No.5 RT04/06
Kel. Bukit Duri, Kecamatan Tebet Jakarta Selatan
Telp: 021- 70006444

43. Partai Sarikat Indonesia
Office DPP : DPP PSI, Jl. KEMANG TIMUR RAYA NO. 55
TELP. 021 7199110, FAKS. 7199240
Email : admin@partaisarikatindonesia.org

44. Partai Buruh
Office DPP :
Kantor DPP Partai Buruh,
Jl. Tanah Tinggi II No. 44 B
Jakarta Pusat 10540, Indonesia
Telp : +6221-42802561
Fax + 6221-42802576

The General Election Committee (KPU - Komisi Pemilihan Umum) is the body responsible for running both parliamentary and presidential elections in Indonesia.

Ready to Indonesia Election 2009, but dont forget with your jobdesc daily before indonesia election 2009. If you busy to prepare the election 2009 put off your function or resign as soon as possible, hi for functionary of indonesia legislatif and executive. Indonesia need loyal person to develop My lovely Indonesia !!!!

The Republic of Indonesia is divided into provinces (Indonesian: Provinsi). Provinces consist of regencies (Indonesian: Kabupaten) and cities (Indonesian: Kota). Province, regencies, and cities, have their own local governments and parliementary bodies.

Since the enactment of Law Number 22 Year 1999 regarding Local Government (the law was revised by Law Number 32 Year 2004), the local governments enjoy greater role to administer their own area - however foreign politics, defense (including armed forces and national police), system of law, and monetary policy, are still being national government domain. Since 2005, heads of local government (governors, regents, and mayors) has been directly elected by the popular election.

Read More......