weblogUpdates.ping deddynoer: blog tutorial dan everything http://deddynoer.blogspot.com/ deddynoer tutorial blog dan everything: deddynoer: Dira , Just Review..

2.20.2009

deddynoer: Dira , Just Review..

Ini adalah salah satu penyanyi dari Bandung yang akan tampil di Java Jazz Festival 2009. Namanya adalah Dira Yulianti, gadis hitam-manis yang mengusung aliran musik acid-jazz ini pernah tampil dengan musisi-musisi, baik itu dalam skala nasional seperti SOULMATE, Maestro Big Band, Rieka Roslan, SOVA, Imam Praz Quartet, ARAB Jazz, Pelita Harapan University Big Band, dan banyak lagi.. Maupun dalam skala internasional, seperti: Incognito, Keith Martin, YellowJackets dan yang lainnya..
Bahkan Jean Paul “Bluey” Maunick, pentolan dari Incognito, sempat memuji performance dari dara yang satu ini, dan ada suatu project antara mereka berdua yang tersirat ketika Bluey di wawancara oleh JazzReview.com

"JAZZREVIEW.COM: Tell us more about Dira and what kind of music we can expect from her..

BLUEY: Dira turned up at one of our shows in Indonesia with her parents in her early teens. She told me of her dream to one day sing with Incognito. When I listened to her demo, I realized that this kid was serious. So I told her to get her studies finished and work on her vocals and establish herself in her local music market as a performer. Now in her twenties, she has achieved all that and more......[selengkapnya]..."



Tentang Dira..:
Born in Bandung,Indonesia on July 29th, 1979. At the age of 9, Dira Yulianti won the second prize of children singing competition. After she graduated from high school she took her first vocal lesson at Elfa Music Studio. She studied there for three years. She began her career as a singer as well as a student at the Music Department of Pelita Harapan, majoring vocal performance. In 2006 Dira Yulianti earned her Bachelor Degree.

She has performed in several places with many groups and local musicians such as: SOULMATE, Maestro Big Band, Rieka Roslan, SOVA, Imam Praz Quartet, ARAB Jazz, Pelita Harapan University Big Band, and many more.

And also foreign musicians: INCOGNITO (2002) in Bandung, Surabaya, Makasar, Medan (2006) in Bali, Singapore, Jakarta Keith Martin (2005) in Bandung YELLOWJACKETS (2006) in Jakarta and Bandung She has also performed at several jazz events like Java Jazz Festivals, Bali Jazz and Jakjazz. Right now she's recording her first solo album with Bluey from INCOGNITO as the album's producer which will be released this year. She's also involved in a project called World Peace Orchestra with musicians from around the world such as Dwiki Dharmawan, Walfredo Reyes Jr, Roger Burns, Steve Thorton, Andy Suzuki and Tollak Olstad.


Oele Pattiselano is one of the best guitarist in Indonesia. His career has span for more than 4 decades and still continues on until today. He once formed a band with his two brothers Jacky and the late Perry. All of them continously shaped Indonesian jazz and became jazz legends in Indonesia. Unfortunatelly, Perry was murdered by a suicide bomb in Yaman while he was performing on stage. Nonetheless, Oele Pattiselano is still showing the power and the perfect feel of jazz through the melody of guitar. At JakJazz 2008, Oele performed a great show his trio featuring Dira & Chika Asamoto.


INCOGNITO DAN SENSASI ACID JAZZ

Jazz memang bisa saja merasuki banyak jenis musik, sebut saja pop jazz, rock jazz, hip hop jazz, soul jazz, bahkan dangdut jazz yang dulu pernah dipopulerkan Trakeba, kolaborasi antara Indra Lesmana dan Camelia Malik beberapa tahun lalu. Hal ini juga yang persis terjadi pada perhelatan festival musik jazz tahunan, Dji Sam Soe Jakarta International Java Jazz Festival.
Sama halnya yang terjadi dengan grup musik asal United Kingdom, Incognito. Yang berhasil memadukan jazz dengan soul, funk, fusion dan elektronika. Walau sudah seringkali tampil di Indonesia, masih saja banyak penggemar setianya yang setia antri berlama-lama menunggu penampilan mereka. Corak musik Acid Jazz -seperti juga yang disebut Jean Paul Maunick a.k.a Bluey, sang gitaris- sangat disukai pengunjung festival ini. Penampilannya membuka panggung Plenary Hall pada hari pertama (07/03) (menggantikan Matt Bianco yang batal hadir) juga hari ketiga menutup Plenary Hall tidak pernah sepi penunjung, semua asik menyimak sambil bergoyang mengikuti irama hentakan musik yang identik dengan beat drum yang stabil dan rhythm gitar Bluey yang cepat.
Memang tidak bisa begitu saja melupakan keunikan personel-personel yang lain. Karena semua personel yang berada dibelakang masing-masing instrumennya juga menyumbangkan suara yang tidak kalah bagusnya. Keyboard Matt Cooper yang seringkali mengejutkan dan mengeluarkan suara-suara yang tidak biasa juga tentunya rentetan brass section yang senantiasa pas mengisi pada setiap momennya. Suara Maysa Leak, yang tebal, berat dan bertenaga hadir mengimbangi peraduan instrumen yang ada, tidak kalah juga vocal Tony Monrelle, Imaani dan Jocelyn Brown. Hal yang istimewa terjadi kali ini, karena sepanjang penampilannya, Bluey mengajak vokalis wanita asal Bandung ‘Dira’ untuk ikut bernyanyi tentunya disamping ketiga vokalis fenomenal Incognito lainnya.
Malam terakhir menutup panggung Plenary Hall itu (09/03), Incognito membukanya dengan lagu ‘Deep Water’, dengan tempo dan beat yang slow, tapi tetap tidak membuat penonton berdiam diri menikmati alunan lagu. Lalu Dira muncul dan beradu vocal dengan Maysa Leak dalam lagu ‘Talking Loud’. Walau terdengar tidak sekuat Maysa, namun applauses penonton tetap terdengar riuh terlebih disaat Dira melantunkan vocalnya. Dilanjutkan dengan beberapa lagu diantaranya, ‘Nights over Egypts’, ‘Dont you worry bout a thing’, ‘Everyday’ dan diakhiri dengan hits yang paling populer ‘Still a friend of mine’.
Beberapa kali juga Bluey mengajak penonton untuk ikut bernyanyi bersama-sama disela lagunya. Puncaknya pada lagu terakhir, ketika ia membagi penonton menjadi dua bagian, A dan B. Bagian A melantunkan irama rhythm, sedang yang B menyanyikan refrain ‘still a friend of mine’. Mungkin bagian inilah yang akan membekas dihati para pecinta Incognito. [disadur dari: wartajazz.com]

Menyimak Teknik Vokal Jazz Dira
SEMARANG-Adalah sebuah prestasi yang luar biasa jika seorang Dira Yulianti berdendang bersama grup jazz kaliber dunia, Incognito, lima tahun silam. Rupanya, motor Incognito, Jean-Paul Maunick (Bluey), telah terpantik hatinya dengan warna suara yang dimiliki gadis asal Bandung tersebut.
Tak hanya berhenti di situ, Jean-Paul Maunick terpesona kepiawaian Dira berolah vokal. Hingga pada pertengahan 2006, Dira hengkang ke London untuk merekam album solo yang diproduseri Jean-Paul Maunick.
Di acara "Dji Sam Soe Super Premium Jazz View with Dira" menampilkan penyanyi berprestasi internasional itu di Rinjani View Jl Rinjani 12 Semarang, Jumat (15/6) malam ini mulai pukul 19:00.

Penampilan Dira yang juga pernah tergabung dengan grup band jazz asal Jakarta seperti Soulmate, Rieka Roeslan, Maestro Bigband, Sova, dan Imam Praz Quartet ini akan diiringi Semarang Jazz All Stars, sebuah grup baru yang didukung oleh musisi-musisi jazz Semarang. Dalam perhelatan tersebut ditampilkan pula band jazz fusion Improvy.
"Dira adalah salah satu bintang Java Jazz Festival 2007. Dia akan menunjukkan kemampuan teknis vokalnya yang piawai dengan nomor-nomor jazz standar," kata Wendra Kuswanto, Regional Marketing Manager PT HM Sampoerna Tbk.
Pentas yang diselenggarakan Radio Suara Sakti dan Rinjani View tersebut juga sekaligus dalam rangka "Road to Suara Sakti Reborn" , yang sedianya akan menggelar acara jazz bertaraf nasional Agustus mendatang. disadur dari: suaramerdeka.com

Jadi, tunggu apalagi..segeralah anda mendengarkan suara emas gadis ini, dan buktikanlah kebenaran tersebut di Java Jazz Festival 2009 pada tanggal 6,7,8 Maret 2009. Bahkan dia akan bermain bersama Dwiki Dharmawan World Harmony, Humania, Oele Pattiselano Trio Feat Dira dan tentu saja..JASON MRAZ yg sekarang lagi banyak digandrungi oleh kawula muda..